Istilah RAR maupun ZIP pasti sering kali kita lihat ketika sedang mengunduh maupun mengunggah sebuah file pada media penyimpanan digital. Keduanya sering kali dimanfaatkan sebagai sarana dalam kompresi maupun ekstraksi sebuah data, atau lebih tepatnya memperkecil ukuran sebuah file ke dalam format tertentu. Kompresi data merupakan proses di mana ukuran file dikurangi melalui pengkodean ulang data file untuk diubah ke dalam bit penyimpanan yang lebih kecil daripada file aslinya. Komponen mendasar dari kompresi data adalah bahwa file asli dapat ditransfer atau disimpan, dibuat ulang, dan kemudian digunakan kembali bila diperlukan ( prosesnya disebut sebagai dekompresi ).
Meskipun masih banyak format kompresi file selain ZIP dan RAR, namun keduanya lebih dikenal banyak pengguna karena beberapa faktor kelebihan serta manfaat yang diberikannya. Akan tetapi sepertinya akan terasa kurang apabila kita tidak membahas mengenai perbedaan dari keunggulan yang disuguhkan masing-masing format RAR dan ZIP.
Baca Juga: Aplikasi Penghasil Uang Tercepat
Perbedaan format ZIP dan RAR
Walaupun ZIP dan RAR memiliki fungsi yang serupa dalam mengompresi file, namun kedua format tersebut sebenarnya memiliki perbedaan. Baik dari segi kelebihan maupun kekurangan masing-masing kedua format tersebut. Mari kita lihat lebih dekat mengenai perbandingan keduanya melalui beberapa poin berikut ini :
1. Kecepatan kompresi
Jika membahas mengenai efektivitas kinerja sebuah program, pastinya kecepatan menjadi tolak ukur paling tepat sebagai perbandingannya. Jadi bagaimana dengan ZIP dan RAR, format manakah yang lebih cepat prosesnya ? Sebenarnya hal tersebut tergantung pada aplikasi yang Anda gunakan, misalnya saja menggunakan WinZip untuk mengekstrak dan mengompresi file ZIP dengan lebih stabil. Begitu pula dengan mengekstrak file berformat RAR melalui WinRAR.
Meskipun aplikasi WinRAR, WinZip, 7zip, dan aplikasi sejenisnya seolah dikhususkan untuk format nama yang disematkan pada belakang namanya. Namun aplikasi tersebut sama-sama dapat digunakan untuk mengekstrak maupun mengompresi file dengan format yang lainnya pula. Seperti 7z, XML, CSV, dan sebagainya.
2. Rasio kompresi file
Meski memiliki fungsi dan tujuan yang sama, nyatanya masih banyak pengguna yang memperdebatkan mengenai jumlah rasio dari file yang terkompresi oleh format ZIP dan RAR. Sejauh ini dari segi rasio kompresi, RAR lebih unggul daripada ZIP. Pernyataan ini berdasarkan percobaan yang telah penulis lakukan, di mana sebuah file berukuran 310mb dikompres melalui WinRAR ke dalam format RAR. Dan hasilnya file tersebut dapat diperkecil menjadi 90mb, sedangkan untuk ZIP hanya mampu mengompresi hingga 125mb saja. Perbandingannya rasionya hanya mampu sampai 60% untuk format ZIP dan RAR unggul dengan rasio sejumlah 71%.
3. Metode keamanan
Keamanan merupakan faktor paling penting yang dibahas dan dipertanyakan dalam sebuah perbandingan suatu produk. Pasalnya apabila sebuah data digital memiliki celah keamanan informasi yang besar, dapat menjadi sebuah pertimbangan yang perlu dipikirkan oleh pengguna. Karena itu pemberian password ketika melakukan archive pada file menjadi sebuah tindakan pencegahan yang umum dilakukan oleh banyak pengguna. Hanya saja, di antara ZIP dan RAR, format manakah yang paling menjamin keamanan datanya ?
Dalam sistem enkripsinya format RAR menggunakan enkripsi dengan metode AES-128-bit. Bagi yang belum tahu, AES merupakan standar enkripsi kunci simetris yang terdiri dari tiga penyandian blok, yaitu AES-128, AES-192, dan AES-256. AES-128 sendiri membutuhkan 12 putaran kunci untuk membuka file yang menggunakan metode enkripsi ini.
Baca Juga: Cara Menulis Artikel Di Situs Media Nasional Kompasiana
Sedangkan format ZIP mengadaptasi metode AES-256 dengan 14 putaran kunci. Hal tersebut menandakan bahwa file ZIP yang di password melalui 7-Zip akan memiliki waktu lebih lama untuk dipecahkan daripada file RAR yang di archive pada WinRAR.
4. Dukungan platform
Sejauh ini format ZIP maupun RAR tersedia pada hampir semua sistem operasi, namun apabila kita berbicara mengenai aplikasi bawaan OS dalam mengekstraksi sebuah file. Maka keunggulan tersebut dimiliki oleh format ZIP, karena OS seperti Windows sendiri menyediakan program khusus dalam mengakses format file ZIP dalam sistem mereka namun hal tersebut tidak berlaku pada format RAR.
Tabel perbandingan ZIP dengan RAR
Agar Anda dapat lebih mudah memahami mengenai perbedaan keunggulan antara format ZIP dan RAR, Anda bisa melihat beberapa poin pada tabel perbandingan di bawah ini.
ZIP RAR
ZIP merupakan format file archive yang dibuat oleh Phil Katz, sebagai format standar untuk file kompresi dan ekstraksi. Tanpa mengurangi kualitas data yang terkompresi. RAR adalah format file archive yang dikembangkan oleh Eugene Roshal, untuk format standar untuk file kompresi dan ekstraksi. Tanpa mengurangi kualitas data yang dikompresi.
Tersedia secara gratis serta memiliki banyak implementasi dan support pada perangkat mana pun. Berbayar, dan membutuhkan aplikasi pihak ketiga seperti WinRAR untuk mengakses file dengan format ini.
Format ZIP menawarkan proteksi kata sandi dasar. Format RAR tidak menyajikan perlindungan kata sandi dasar
ZIP memiliki banyak dukungan program akses seperti WinRAR, 7-zip, WinZip, Free byte Zip dll. Sejauh ini format RAR hanya didukung oleh WinRar saja.
Penggunaan enkripsi AES-256 Pemakaian enkripsi AES-128
Memiliki varian ekstensi terbatas hanya pada Zip dan Zipx. Varian ekstensi lebih beragam seperti rar, .Rev, .R00, .R01.
Algoritma yang digunakan ZIP adalah DEFLATE. Yang mana algoritma ini kurang begitu efektif dalam mengompres file daripada versi terbarunya. RAR menggunakan algoritma terbaru dalam sistemnya. Sehingga sedikit lebih efisien dalam mengompres file daripada DEFLATE.
Dirilis pada tahun 1989. Dirilis pada tahun 1993.